50% Karyawan Inggris Dilarang Akses Facebook

Analisa psikolog yang mengklaim akses ke jejaring sosial di kantor bisa mendorong produktivitas karyawan rupanya tidak disetujui mayoritas perusahaan Inggris. Terbukti, sekira 50 persen karyawan masih tidak diperbolehkan mengakses Facebook atau jejaring sosial lainnya ketika berada di kantor.

Sebuah survei terhadap lebih dari dua ribu karyawan oleh provider layanan komputer HCL Technologies menemukan bahwa sebagian besar atasan khawatir reputasi perusahaan mereka jatuh akibat kegemaran karyawan mengakses situs jejaring sosial.
 
"Cukup mengejutkan di saat ini, banyak perusahaan masih enggan memenuhi kegemaran karyawan mereka dengan melarang akses ke situs-situs tertentu seperti Facebook," ujar Chief executive Vineet Nayar menanggapi survei itu.

 "Meski kami selalu menyarankan agar karyawan mengakses jejaring sosial secara bijaksana di lingkungan kantor, melarang mereka sepenuhnya mengakses situs ini akan berdampak negatif, bahkan mempengaruhi keseluruhan bisnis perusahaan," imbuh Nayar.
 
Pernyataan Nayar diperkuat oleh riset oleh para peneliti di Goldsmith College, London yang mengklaim larangan akses internet untuk karyawan membuat perusahaan kehilangan 4 miliar poundsterling per tahun. Ini disebabkan karyawan kehilangan motivasi sehingga tidak melakukan pekerjaannya secara maksimal.
 
Studi terhadap 1.700 karyawan juga menemukan bahwa mayoritas karyawan merasa lebih produktif setelah mengakses internet ketimbang beristirahat menikmati cemilan.

Komentar

Postingan Populer